1. Melancong ke Nagari 1000 Rumah Gadang
Berbeda dengan Rara Jonggrang yang meminta 1000 candi dalam waktu semalam, kawasan rumah Gadang ini dibangun dalam waktu yang lebih lama.
Lagi pula, nama tempat ini tidak bisa diterjemahkan secara harfiah karena besar kemungkinan jumlahnya tak sampai seribu rumah.
Anda bisa diundang untuk menginap satu atau dua malam di salah satu rumahnya, menyaksikan tarian tradisional, dan mempelajari adat istiadat suku aslinya!
Kompleks rumah tradisional ini terletak di kabupaten Solok Selatan. Rumah Gadang dapat dengan mudah dikenali lewat atap-atap runcing yang disebut gonjong, yang konon merepresentasikan tanduk kerbau, lambang suku asli Minangkabau.
Anda dapat menemukan Rumah Gadang dengan mudah di seluruh kabupaten ini, tapi mampirlah ke Desa Koto Baru untuk sensasi yang lebih intim. Ada 174 rumah di kompleks ini jadi sudah pasti Anda bisa merasakan pengalaman yang lebih lengkap saat berkunjung.
Kawasan 1000 Rumah Gadang
Lokasi: Nagari Koto Baru, Kabupaten Solok Selatan
Cara ke Sana: Tidak sulit menemukan desa ini. Jaraknya sekitar 150 km dari Padang, setara berkendara 3,5 jam dan desa ini terletak di pinggir jalan raya Jalan Utama Solok Selatan di mana akan ada petunjuk besar mengarah ke desa ini.
2. Jajaran pegunungan, air terjun dan sawah; Lembah Harau
Anda akan dimanjakan keindahan alam dan harta tersembunyi lainnya di Lembah Harau.
Air terjun yang gagah? Ada. Hamparan padi berwarna hijau? Ada. Kolam yang indah? Ada. Pegunungan yang megah? Ada! Semua hal yang dicari pencinta alam ada di sini semua.
Lembah Harau tepat diapit oleh dua bukit yang menjulang. Di kawasan ini berjajar tebing-tebing granit terjal yang memiliki ketinggian dari 80 m hingga 300 m.
Dengan tebing tinggi tersebar di mana-mana, pencinta panjat tebing sangat dimanjakan lewat tantangan yang bervariasi. Beberapa orang bahkan mengklaim tingkat kesulitan bebatuan granit ini setara dengan Lembah Yosemite yang tersohor di Amerika Serikat!
Lembah Harau
Lokasi: Kota Payakumbuh, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Cara ke Sana: Dari Payakumbuh (138 km dari Padang) jaraknya kira-kira 30 menit perjalanan ke kawasan Lima Puluh Koto sebagai pintu masuk lembah ini. Temukan koordinatnya di sini.
Tiket Masuk: Rp5.000 untuk dewasa | Rp3.000 untuk anak-anak.
3. Rumah pohon di atas bukit: Taruko Café & Resto
Percayalah, tempat makan yang asri ini terletak tidak jauh dari kota. Taruko Café & Resto cocok untuk dijadikan tempat bersantai, bisa ditempuh hanya dalam 20 menit perjalanan dari kota Bukittinggi dan berada di dasar Lembah Ngarai Sianok. Perjalanan ke dasar lembah ini didominasi medan berbatu, cukup menantang tapi pengorbanan Anda pasti terbayar!
Tempat kecil yang luar biasa ini memiliki pemandangan hutan lebat, pebukitan, sawah, lapangan terbuka, dan sungai yang sangat indah. Di sini, Anda akan dikelilingi oleh bangunan yang menyerupai Rumah Gadang dengan atap-atap menjulang – jadi siaplah tenggelam dalam kekayaan budaya Indonesia yang sesungguhnya.
Dinamai rumah pohon, karena cafe utamanya sendiri memang dibangun menyerupai sebuah pohon raksasa, menggambarkan mimpi yang pasti dimiliki oleh semua anak-anak. Tersedia masakan khas Sumatera Barat (kami sarankan Nasi Dendeng Batokok) atau Anda juga bisa menyeruput kopi sambil menggantung kaki.
Pemandangan hijau yang menyegarkan, sambil ditemani musik santai, inlah liburan yang sesungguhnya!
Taruko Café & Resto
Alamat: Jalan Taruko, Lembah Ngarai Sianok, Nagari Sianok
4. Danau memesona dan kebun buah: Lawang Adventure Park
Nikmati pemandangan utuh Danau Maninjau di tempat yang dijuluki Second place of Swedia ini. Julukan tersebut memang tidak berlebihan, apalagi jika Anda bisa datang di kala senja. Dengan ongkos masuk 10 ribu rupiah saja Anda bebas menjelajahi setiap sudut tempat ini.
Ada banyak ragam aktivitas tersedia. Lawang Park menyediakan aneka hiburan yang cocok untuk para penyuka selfie,hingga penggila olah raga ekstrem seperti paralayang.
Banyak wisatawan yang dibuat terkagum dengan panorama eksotis Danau Maninjau yang terhampar tepat di depan mata mereka.
Jika tertarik menikmati sensasi fajar atau senjanya yang magis, terdapat beberapa penginapan yang siap menemani malam Anda.
Selain itu, di Lawang Park Anda juga bisa memetik stroberi, apel dan jeruk langsung dari kebun kalau sedang musimnya. Bayangkan menikmati buah-buahan segar nan lezat sambil memandangi keindahan alam.
Tergoda untuk merasakan pengalaman yang lebih menyatu dengan alam? Coba saja bermalam di dalam tenda sambil ditemani jutaan bintang!
Lawang Adventure Park
Cara ke Sana: Pergilah ke Bukittinggi, dan dari sana, tempat ini bisa ditempuh 45 menit berkendara (sekitar 23 km) jika Anda mengambil arah turun Jalan Ngarai ke Simpang Matur, yang dekat dengan lokasi ini. Koordinat di sini.
5. Gua tersembunyi di bawah air terjun: Air Terjun Lubuk Bulan
Berkunjunglah ke Lubuk Bulan untuk mendapatkan pengalaman yang dapat menyihir Anda. Aliran air terjun ini jatuh dari ketinggian 50 meter ke dalam kolam alami berbentuk sabit di bawahnya.
Tetapi daya tariknya, Anda pasti akan terpikat begitu mengetahui ada gua tersembunyi di bawahnya!
Tidak salah kalau penduduk lokal menyebutnya “Air Hilang”!
Ini tempat yang asyik untuk duduk dan bersantai sambil mendengarkan suara air bergemuruh yang menenangkan – atau siaplah berpose untuk mengambil beberapa foto selfie, sendirian atau bersama teman-teman Anda!
Air Terjun Lubuk Bulan
Lokasi: Koto Alam, Kanagarian Simpang Kapuak, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Cara ke Sana: Air terjun ini berjarak 4-5 jam berkendara dari kota Payakumbuh. Dari sana masih perlu ditempuh 1,5 jam lainnya ke Simpang Kapuak dan perjalannnya cukup terjal jadi disarankan berkendara menggunakan motor khusus off-road.
6. Pemandangan spektakuler dari puncak: Bukit Guguak Sarai
Khusus pencinta foto ekstrem dan penuh tantangan, Bukit Guguak Sarai adalah destinasi wajib yang harus dikunjungi.
Dari ketinggian sekitar 800 mdpl, Anda bisa melihat bentang alam berupa hamparan sawah, rumah penduduk, dan juga bukit yang berbaris-baris berjejer sepanjang mata memandang. Tempat ini jelas jadi surga bagi para pendaki plus fotografer dengan pemandangan lapang dari puncaknya.
Jalur menuju puncak tersebut dibuat sendiri oleh swadaya para penduduk Koto Sungai Lasi. Meski terkesan sangat menantang, hanya butuh sekitar 15 sampai 20 menit saja untuk sampai di puncak bukit!
Buat Anda yang menyukai panorama alam yang dibalut dengan udara segar, bersiaplah dimanjakan dengan keindahan yang luar biasa di tempat ini.
Jika sedang berkunjung ke sini, ingatlah keselamatan tetap jadi nomor satu. Satu hal lagi, jangan pernah menodai kemegahan alam di sini dengan sampah atau pun aksi vandalisme.
Bukit Guguak Sarai
Cara ke Sana: Dari Solok jaraknya 15 menit berkendara melalui Sawahlunto. Lalu ambil belokan kanan pertama setelah menemukan SDN 05 Guguak Sarai ambil belokan ke kanan tempat Anda akan memulai perjalanan terjal dengan berjalan kaki. Koordinat di sini.
7. Berlayar ke pulau cantik yang masih alami: Pulau Pagang
Sudah pernah dengar tentang Pulau Pagang? Jika belum, ini saat yang tepat untuk mengenalkannya kepada Anda.
Naikilah perahu ke Pulau Pagang di mana pasir putih dan air yang jernih siap menyambut Anda. Airnya begitu biru dan jernih dan pastinya Anda akan langsung tergoda melompat dari perahu meski belum menginjakkan kaki di pulau ini. Pemandangan bawah lautnya juga dipenuhi dengan ikan berwarna-warni, menjadikannya destinasi yang pas buat fans snorkeling!
Berhubung belum banyak diketahui oleh turis, ini juga bisa jadi lokasi yang sempurna untuk pencinta solo traveler atau yang tidak menyukai keramaian tempat Anda juga bisa mendirikan tenda dan menikmati hari berganti di tepi pantai.
Sebagai pulau kecil dan belum terlalu populer, memang fasilitas yang tersedia pun belum lengkap. Hanya ada beberapa cottages saja dengan kisaran harga sekitar Rp250.000 sampai Rp300.000/malam dan aliran listrik juga masih terbatas hanya tersedia dari pukul 6 sore sampai 12 malam. Meski begitu, jangan khawatir dengan ketersediaan air, karena persediaannya di sini cukup melimpah.
8. Permadani hijau di tepi danau: Kebun Teh Alahan Panjang
Pencinta teh merapat! Ada tempat yang sempurna untuk Anda. Terletak di ketinggian 1.400 sampai 1.600 meter di atas permukaan laut, Kebun Teh Alahan Panjang (di Gunung Talang Solok) akan memberikan kesejukan dan jauh dari kerumunan turis.
Anda pasti akan menyukai bentang alam hijau dan udara sejuk yang dicampur dengan aroma teh. Di tempat ini, Anda juga bisa melihat petani-petani teh memetik daun-daun terbaik.
Yang paling membuat menarik destinasi ini adalah adanya dua danau cantik sekaligus! Danau Kembar, sama seperti kebun tehnya sendiri, terletak di dataran tinggi, menjadikannya tempat yang sangat pas untuk mengasah kemampuan fotografi!
Bukan itu saja, semua keindahan alam ini bisa dinikmati dengan biaya sebesar nol rupiah saja. Jadi tunggu apa lagi? Ajak ramai-ramai sahabat, keluarga dan kerabat Anda sekarang juga!
Kebun Teh Alahan Panjang
Lokasi: Air Batumbuk, Gunung Talang Solok, Sumatera Barat 27365
Cara ke Sana: Jaraknya 65 km dari Padang ke Solok dan terletak di Kecamatan Lembah Gumanti. Jalanannya cukup santai dan Anda akan melawati pertambangan kapur yang masih aktif serta pabrik semen. Karena itu, berhati-hatilah dengan truk-truk besar yang melintasi jalanan. Koordinat di sini.
9. Danau biru di puncak gunung: Danau Laut Tinggal
Dijuluki Danau Perawan, permata tersembunyi berwarna pirus ini terletak di puncak Gunung Malintang. Dikelilingi oleh bentangan alam berwarna hijau yang melindungi Anda dari kebisingan kota.
Photo by hefryrahmadanes
Belum banyak orang mengetahui keberadaan danau ini, hanya beberapa tim penggiat alam bebas saja yang pernah menikmati keindahannya.
Meski tampak menggoda, sebetulnya kandungan sulfur di dalamnya sangat pekat sehingga tidaklah memungkinkan untuk berenang di danau berdiameter sekitar 2 km ini. Tapi, pastinya pemandangannya saja sudah lebih dari cukup untuk dinikmati.
Photo by Reza angriawan
Opsi untuk menginap di tempat ini juga tidaklah memungkinkan, tapi jika Anda tidak berkeberatan untuk tidur 1 malam saja di dalam tenda, tempat ini menjanjikan pemandangan danau yang sangat indah di malam yang tenang ditemani dengan sejuta bintang.
Danau Laut Tinggal
Cara ke Sana: Perjalanan ke sini cukup panjang dan berliku. Sekitar 4 jam berkendara dari Padang ke Kota Simpang Empat, ibu kota Kabupaten Pasaman Barat. Dari sana, butuh perjalanan sekitar 10 jam ke desa tua yang disebut Desa Simpang Lolo Sosopan tempat Anda bisa meminta bantuan pemandu lokal untuk mengantar ke danau. Koordinat di sini.
10. Terbius keindahan Air Terjun Gadih Ranti
Air terjun jatuh bebas dari sebuah tebing setinggi 50 meter, membelah permukaan air di bawahnya dan membuat buih-buih air kecil di sekitarannya. Sungguh membius siapapun yang melihatnya.
Hal yang menjadikan tempat ini unik adalah adanya beberapa tingkatan dan lokasi air terjun berbeda-beda. Daerah di sekitar air terjun ini pun dikelilingi oleh tanaman hijau merambat yang membuat seolah-olah ada air keluar dari tanaman tersebut.
Photo by chaerul walad
Yang paling seru, air terjun ini tidak memiliki aliran air yang deras. Artinya, Anda bisa bermain-main sepuasnya dengan aman.
Photo by andiefron
Selain air terjun yang bersih dan juga segar, daya tarik lainnya adalah sebuah kolam pemandian yang diberi nama Gadih Ranti yang terletak di atas air terjun. Menurut cerita lokal nama ini didapat dari seorang ratu yang memerintah kawasan ini dan kolam tersebut dulunya digunakan sebagai tempat mandi sang ratu tersebut.
Air Terjun Gadih Ranti
Lokasi: Nagari Tanjung Sari, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.
Cara ke Sana: Air terjun ini terletak di perbatasan Jorong Dama Gudang dan Jorong Arikia, tidak jauh dari Danau Maninjau.
11. Seakan memasuki hutan di negeri dongeng: Hutan Lumut Singgalang
Fans berat trilogi Lord of the Rings? Jangan sampai melewatkan destinasi satu ini.
Gunung Singgalang jadi mimpi setiap pencinta belantara. Lautan pepohonan hijau Instagrammable yang kadang kala diselimuti kabut.
Photo by mpir07
Sesuai dengan namanya, hal unik yang jadi ciri khas hutan ini tak lain tak bukan adalah lumut. Tak hanya di batang pohon saja, lumut juga beredar hingga dahan-dahan pohon, membuat semua pepohonan besar di sini terlihat makin eksotis tanpa harus melewati proses editing.
Hutan Lumut ini sebenarnya bukanlah objek wisata resmi. Kawasan yang menawan ini merupakan salah satu jalur yang harus dilewati jika Anda sedang menuju Gunung Singgalang melalui jalur perkampungan Pandai Sikek. Tak heran, banyak pendaki ditemukan sedang beristirahat di salah satu tempat paling Instagenic ini.
Photo by ulex4330
Photo by gnwn sllhi and mputraalbarry
Jangan sungkan untuk meng-upload langsung foto Anda ke Instagram. Berkat adanya menara sinyal dekat kawasan ini, akses 4G bisa didapatkan dengan mudah.
Photo by vriscameydina
Hutan Lumut Singgalang
Cara ke Sana: Meski terdapat tiga rute menuju Gunung Singgalang (Toboh, Balingka, Pandai Sikek), Anda disarankan mengambil jalur Pandai Sikek karena jaraknya lebih dekat ke Padang, di mana hanya butuh sekitar 6 jam saja untuk mencapai hutan ini. Koordinat di sini.
12. Hutan batu di puncak nan runcing: Puncak Microwave
Entah siapa yang memberi julukan unik ini, tapi begitu Anda sampai di sana pasti pemandangan indahnya akan langsung mengalihkan perhatian Anda.
Photo by memen yuchai
Sama seperti Guguak Sarai, tempat ini menyediakan banyak sekali spot berfoto. Sangat disarankan untuk berangkat di pagi atau sore hari berhubung terbatasnya area untuk berteduh dari sinar matahari!
Photo by canii17 sumbargreat arifeeadi
Formasi bebatuan alami ini terbentuk selama ratusan atau bahkan ribuan tahun. Kikisan air hujan memangkas bagian batu yang lebih lunak sehingga menyisakan puncak-puncak tajam yang menjulang tinggi.
Photo by nyawulan
Jika ingin menaiki salah satu puncaknya, pastikan keselamatan tetap jadi prioritas Anda.
Puncak Microwave
Cara ke sana: Dari Sawahlunto pergilah ke kawasan Silungkang tempat situs ini berada tidak jauh dari Simpang Puskesmas. Temukan koordinat ke Silungkang di sini.
13. Si biru yang tersembunyi: Danau Biru Talawi
Birunya danau ini dijamin akan menyegarkan mata, apalagi jika menyukai olahraga hiking! Untuk menemukan permata tersembunyi ini Anda perlu berkendara sejauh 13 km dari pusat kota Sawahlunto, melewati jalanan belantara, barulah menemukan kecantikan alam satu ini.
Danau Biru bukanlah danau alami, melainkan danau yang terbentuk akibat pengerukan dari penambangan batu baru selama bertahun-tahun lamanya (bahkan masih aktif sampai saat ini!).
Photo by fandy rastafarra
Berhubung situasinya yang terpencil, jangan ragu untuk bertanya kepada masyarakat lokal perihal lokasi pastinya. Popularitas tempat ini sedang menanjak, informasi mengenai lokasinya pun sudah mulai tersebar luas.
Untuk membayar rasa lelah di perjalanan, jangan ragu menyisihkan banyak waktu di sini untuk bersantai sambil menyantap makan siang yang sebaiknya Anda siapkan sebelumnya!
Photo by yungjefri and fitrisucidelina satriarangga sr
Danau Biru Talawi
Lokasi: Tumpuak Tangah, Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat 27443
Tiket masuk: Hanya perlu membayar parkir, Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil.
Cara ke Sana: Danau ini terletak 13 km utara Sawahlunto, atau sekitar 30 menit berkendara ke arah Kebun Binatang Kandi. Koordinat di sini.
14. Berbaur dengan tradisi masyarakat lokal di Kepulauan Mentawai
Jika Anda punya semangat traveler sejati, pasti bakal suka bertemu orang baru dan menikmati budaya yang berbeda. Dan, tidak ada cara yang lebih baik untuk saling mengenal satu sama lain selain menghabiskan waktu bersama secara langsung!
Photo by dionagam
Photo by rimba ecolodge sumatra
Suku Mentawai punya salah satu budaya paling unik, dan beberapa adat istiadat tersebut masih dilestarikan sampai sekarang – namanya, membuat tato!
Praktik khusus mereka ini sama dengan seni melukis tubuh di era modern, namun menggunakan tinta alami, dan setiap motifnya punya makna penting tersendiri. Misalnya, jika Anda seorang pemburu, maka tatonya akan seputar hewan.
Photo by dionagam
Photo by explore nagari and moniquemantell and rimba ecolodge sumatra
Meski Anda mengira tradisi ini usang atau aneh (misalnya ritual berburu, penggunaan anak panah yang diolesi racun, keyakinan animisme), pengalaman seperti ini sangatlah berharga, dan akan memberikan pengetahuan tentang kekayaan budaya yang hanya dapat ditemukan di tempat ini.
Mentawai juga menyuguhkan pesona keindahan pantai dan alamnya yang memukau. Selain itu, tempat ini juga jadi markas berkumpulnya satwa-satwa khas seperti Beruk Mentawai, Monyet Ekor Babi, Tupai Kasturi, dan masih banyak lagi.
Photo by fabrizio alessi
Photo by mikenmab
Persoalan akomodasi tidak perlu dipikirkan karena sudah banyak pilihan tempat menginap yang bisa memastikan Anda menjelajah di tempat ini selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.
Kepulauan Mentawai
Cara ke Sana: Kepulauan Mentawai terletak di laut lepas Sumatera Barat, dan terdiri dari empat pulau utama, yaitu Siberut, Pagai Utara, Pagai Selatan, dan Sipora. Pulau Siberut adalah yang wajib Anda kunjungi. Perlu perjalanan 10 jam dari Pelabuhan Bungus di Padang ke Muara Siberut dengan biaya perahu mulai dari Rp105.000 untuk kelas Ekonomi sampai Rp400.000 untuk kelas Eksekutif. Kami sarankan untuk menggunakan jasa pemandu yang akan tersedia begitu sampai pelabuhan.
15. Adu balap sapi khas Minangkabau yang menegangkan: Pacu Jawi
Anda mungkin tidak asing lagi dengan Pulau Madura dan tradisi balap sapinya yang terkenal (Karapan Sapi), namun tahukah Anda tradisi ini bukan hanya milik Madura saja! Anda juga dapat menemukannya di Sumatera Barat, pada gelaran yang dikenal dengan istilah Pacu Jawi.
Photo by a.different.smith
Jika belum pernah mendengar sebelumnya, ini bukan balapan sungguhan! Sebaliknya, ini adalah sebuah permainan atau perayaan yang digelar untuk sapi muda setelah masa panen (tidak ada binatang yang disakiti di sini).
Jika tidak keberatan bermain kotor-kotoran, aktivitas ini harus dicoba. Tapi ingat bahwa ini dilakukan di atas lumpur, jadi siaplah untuk terkena cipratan!
Photo by wey.akhdiat.appel
Tertarik memacu adrenalin? Kalau begitu balapan ini bisa mengangkat energi Anda ke titik tertinggi. Saat kebanyakan permainan adalah kontes untuk melihat siapa yang bisa memenangkan sesuatu terlebih dahulu, poin utama dalam permainan ini bukanlah siapa yang mencapai garis akhir pertama, melainkan siapa yang bisa tetap menjaga sapi ini berlari di garis lurus. Tugas yang tidak semudah kedengarannya!
Photo by assistant photography
Konon “garis lurus” ini juga merupakan sebuah filosofi lokal, untuk mendorong komunitas ini hidup dengan integritas dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Awalnya Pacu Jawi murni sebagai sarana hiburan bagi petani usai masa panen, tetapi seiring dengan popularitasnya pagelaran ini pun turun menyedot perhatian masyarakat lainnya bahkan turis.
Pacu Jawi di Tanah Datar
Cara ke Sana: Balapan ini digelar selama empat minggu di empat kecamatan di Tanah Datar: Pariangan, Rambatan, Lima Kaum, dan Sungai Tanah. Tanah Datar terletak sekitar 97 km dari Padang dan untuk ke sana cukup ambil Jalan Padang, Jalan Raya Solok. Koordinat di sini.
16. Mendaki “atap” pulau Sumatera: Gunung Kerinci
Di ketinggian 3.805 mdpl, Gunung Kerinci jelas jadi tempat idaman bagi para pencinta pendaki gunung, karena itu ini jadi tempat yang wajib dikunjungi apalagi jika Anda senang mencari tantangan!
Photo by binawagana
Faktanya Gunung Kerinci adalah gunung api tertinggi di Indonesia dan masuk bagian kawasan konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat, yang terletak di antara berbatasan Padang dan Jambi. Jalur menuju puncak sangat menantang, jadi bersiaplah untuk mendaki selama 9 sampai 11 jam dari pintu masuk (Pintu Rimba) sampai ke Shelter 3 saja. Dari sana, Anda hanya butuh 1 atau 2 jam mendaki untuk mencapai puncak.
Photo by binawagana
Ini terdengar sulit, tetapi seperti kata pendaki lainnya, pemandangan di atas sungguh mengagumkan sehingga sangat disarankan agar Anda pergi ke sana. Pemandangan awan, bukit, dan lembah sejauh mata memandang di setiap langkah yang diambil.
Photo by raihanalhafizd
Photo by nasutionazmi
Photo by katrography
Untuk memastikan pengalaman yang optimal, Anda sebaiknya mempersiapkan fisik paling tidak 1 bulan sebelum pendakian dengan olahraga teratur.
Gunung Kerinci
Cara ke Sana: Rute terbaik adalah dari Padang dan menaiki minibus ke kawasan Sungai Penuh dan mintalah berhenti di Desa Kersik Tuo, desa terdekat menuju gunung, di mana Anda bisa menginap di salah satu homestay (harga mulai Rp80.000 per malam). Jika mau, bisa juga memakai jasa porter sekitar Rp250.000 per hari. Koordinat di sini.
17. Menyepi di surga tropis nan sunyi: Pulau Cubadak
Sebagian dari kita menyukai air terjun, ada yang suka pegunungan dan hutan hijau, tapi kadang kita semua sepakat, yang benar-benar dibutuhkan adalah surga tropis! Pulau kecil nan eksotis ini merupakan pintu masuk liburan ke salah satu tempat tersembunyi di Sumatera Barat. Cukup kecil (dengan luas hanya 40 km) tetapi memiliki banyak sekali daya tarik alam yang memesona.
Photo by mustafa.noer
Photo by mitraevi
Pastinya Anda akan langsung dibuat jatuh cinta dengan hutan yang belum disentuh, pantai-pantai berpasir putih (dengan pesisir membentang sejauh 1,5 km), dan juga pemandangan bawah air yang tak terlupakan tempat Anda bisa bermain snorkeling atau diving – atau sekadar berjemur dengan matahari yang akan menghangatkan kulit Anda.
Photo by ayokapasisia
Saking terpencilnya, pulau ini baru memiliki satu akomodasi saja: Cubadak Paradiso Resort yang cantik. Dengan 14 bungalow (mulai dari USD 120 per malam, dan dibangun di atas air!) menyerupai arsitektur Minangkabau tradisional, kami yakin Anda tidak akan mau pulang!
Photo by pennybunny
Photo by pennybunny
Bagi pasangan muda, tidak salah jika Anda mencoba pengalaman berbulan madu di pulau yang sepi ini, mengingat suasana asri dan nyaman sangat mudah ditemui di tempat ini.
Photo by gotravelly and riaraazni and stefi lee92
Jika Anda tidak suka perairan, ada hutan dan bukit yang bisa dijelajahi. Untuk bisa melakukannya, sangat disarankan menyewa jasa pemandu mengingat masih banyak satwa liar seperti monyet, rusa, babi dan sebagainya yang masih berkeliaran bebas di pulau ini.
Pulau Cubadak
Cara ke Sana: Dari Padang berkendara ke arah selatan ke pelabuhan ikan Carocok (57 km, atau sekitar 2-3 jam berkendara). Dari sana, Anda bisa menaiki perahu cepat (sekitar Rp150.000) selama 20 menit menuju pulau. Jika Anda menginap di Paradiso Resort Anda dapat mengatur penjemputan di bandara jika memesan penginapan 3 malam. Koordinat di sini.
Website
18. Berpesta pora dalam perayaan penuh warna: Festival Tabuik Pariaman
Untuk traveler pencinta atraksi budaya, datanglah ke Pariaman tempat Anda akan menemukan Festival Tabuik yang penuh warna dan menyenangkan.
Perayaan ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Aisyriah (wafatnya cucu Muhammad, Hussein Bin Ali, di Perang Karbala). Perayaan ini dimulai sejak jam 6 pagi dari alun-alun kota, jadi pastikan tidur lebih awal malam sebelumnya!
Photo by ManuKretyawan
Tabuik terdiri dari dua macam, ada Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang. Keduanya mewakili dua wilayah berbeda di Kota Pariaman.
Sejak tahun 1982, perayaan Tabuik ini secara resmi dijadikan bagian dari kalender pariwisata Kabupaten Padang Pariaman.
Tabuik sendiri berarti peti mati kayu, dan menurut legenda, peti mati Hussein diangkat langsung ke langit oleh seekor binatang mitos disebut buraq (kuda bersayap dengan kepala manusia). Parade ini berakhir di Pantai Gandoriah tempat menara tersebut dilepas ke lautan lepas.
Photo by ceritaminang.cnj
Jika ingin beruntung, cobalah menarik sebagian dari material dari pilar tersebut yang terbuat dari bambu, kayu, dan hiasan lainnya, saat dua pilar itu diapungkan di atas air. Jangan takut, penduduk setempat pun melakukannya!
Photo by travelpadangbukittinggi
Jika kebetulan sedang berada di daerah Pariaman ketika perayaan ini berlangsung, pastikan Anda singgah!
Photo by aresjonekson
Festival Tabuik Pariaman
Cara ke Sana: Kabupaten Pariaman terletak sekitar 55 km dari Padang, atau sekitar 1,5 jam perjalanan. Koordinat di sini.
19. Tenggelam di tengah keunikan kota kecil nan antik: Payakumbuh
Sama dengan kawasan lainnya di seluruh dunia, Sumatera Barat menawarkan kota-kota dan desa-desa khas yang dipenuhi dengan tradisi dan rumah-rumah klasik. Salah satunya adalah Payakumbuh, kota terpadat kedua di provinsi ini.
Meski kota yang menghubungkan Padang dan Pekanbaru ini relatif kecil, tapi bukan berarti membosankan! Ada banyak tempat-tempat unik yang bisa dikunjungi untuk memaksimalkan perjalanan Anda di Sumatera.
Beberapa di antaranya, pastinya Anda tidak asing lagi dengan Jembatan Kelok 9 (pas untuk adegan berfoto), atau Jembatan Ratapan Ibu yang bersejarah, tempat tentara lokal dibunuh massal oleh tentara Belanda.
Photo by rahmadhhadi
Photo by assistant photography
Jika Anda pencinta museum, berkunjunglah ke Museum Rumah Kelahiran Tan Malaka yang memamerkan perjalanan hidup salah satu bapa pendiri bangsa. Tak kalah menarik adalah balap bebek terbang. Jangan remehkan namanya, dengan pemandangan Gunung Singgalang dan Malintang, alam di sekitarannya juga sungguh luar biasa.
Ada juga adat istiadat lain yang berasal dari budaya Minangkabau yaitu “pertunjukan seni” yang disebut Randai. Sebuah perpaduan tarian, seni bela diri, musik, dan koreografi, Anda wajib menyaksikannya!
Tak lengkap rasanya jika belum membahas kuliner khas! Jangan lewatkan batiah – sejenis rengginang manis, dan tentu saja, rendang. Dijamin, Anda tidak akan pernah kelaparan di sini!
Kota Payakumbuh
Cara ke Sana: Ada banyak transportasi bus yang melayani rute Payakumbuh dari Padang, dengan waktu tempuh sekitar 2,5 sampai 3 jam berkendara. Koordinat di sini.
20. Belajar menenun dan berburu songket di Desa Pandai Sikek
Jika Anda menggemari atau bahkan koleksi kain tradisional, desa ini wajib dikunjungi!
Di sini, ada banyak toko yang menawarkan songket khas Minangkabau, dan Anda bahkan bisa melihat dan mempelejari proses pembuatannya, dan bagaimana seniman lokal juga menenun kain buatan tangan tersebut. Jadi bukan hanya Anda mendapatkan pelajaran baru, Anda juga bisa menambah koleksi pakaian tradisional Anda!
Harga dari kain tersebut bervariasi tergantung dari kesulitan motifnya, karena itu lebih sulit makan lebih tinggi pula harga yang ditaksir. Sehelai kain harganya bisa mencapai 15 juta rupiah, sebuah harga yang pantas untuk sebuah mahakarya seni bernilai tinggi.
Desa ini juga dipenuhi dengan banyak kerajinan kayu, dan jika menginap di desa ini Anda juga akan dikelilingi oleh sawah luas dan pemandangan Gunung Singgalang – sebuah liburan yang sempurna!
Photo by bennyfranata
Photo by chalinopita
Desa Pandai Sikek
Cara ke Sana: Desa ini terletak sekitar 15 km dari Bukittinggi, berkendara selama 30 menit. Koordinat di sini.
21. Menikmati keindahan Goa Ngalau Indah, Payakumbuh
Tepat dekat pintu masuk kota Payakumbuh, Anda akan menemukan pintu masuk lainnya menuju “ruang” berbatu.
Yang akan ditemukan adalah Ngalau Indah, sebuah gua dengan dinding berwarna hijau. Warna hijau tersebut sebetulnya berasal dari lumut yang menutupi bebatuan, memberikan kesan segar di dalam gua ini.
Photo by reonaldarma
Anda juga bisa menemukan bebatuan stalaktit dan stalagmit, dan jika melihat ke atas, akan ada sekumpulan kelelawar yang sedang tidur siang! Berhati-hatilah, jangan sampai mereka terganggu.
Pihak pengelola telah mengubah tempat ini jadi lebih ramah keluarga dengan menambahkan fasilitas seperti tangga, jembatan, taman bermain, dan warung makanan. Bahkan, jika pergi ke puncak bukitnya, Anda akan dihadiahi dengan pemandangan luas Kota Payakumbuh. Pemandangan ini akan jadi cara terbaik untuk menutup hari, apalagi jika Anda berencana menikmati matahari tenggelam!
Di dalam goa ini terdapat batu berbentuk gong atau sebuah alat musik, dan memiliki suara mirip dengan gong yang sedang dipukul.
Gua Ngalau Indah
Lokasi: Pakan Sinayan, Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26225
Cara ke Sana: Situs ini terletak dekat pintu masuk Payakumbuh. Koordinat di sini
22. Berwisata ke masa lalu: Istana Pagaruyung Batusangkar
Jika Anda masuk ke istana kerajaan Minangkabau, Anda akan menemukan pemandangan sempurna ini.
Ini merupakan objek wisata yang berbentuk rumah gadang yang terkenal dan dijadikan sebagai cagar budaya oleh masyarakat Minangkabau.
Photo by Kompasiana
Di dalamnya, Anda akan menemukan artefak dan perkakas kerajaan, meski kita akan lebih terpukau dengan luasnya ruangan ini dengan 11 gonjong, 72 tiang, dan 3 lantai, tempat ruang utama dimiliki oleh puteri yang sudah menikah.
Kalau bangunan ini saja sudah membuat takjub, Anda pasti lebih terpukau lagi mengetahui bahwa sebetulnya ini bukanlah istana asli! Istana Pagaruyung sebetulnya merupakan sebuah replika istana asli yang dibangun oleh Raja Adityawarman di tahun 1347. Bangunan ini sempat terbakar, bukan hanya sekali, dua kali, melainkan tiga kali. Pertama oleh Belanda tahun 1804, lalu di tahun 1996 dan 2007, karena petir.
Meski hanya sebuah replika, struktur bangunan ini dibuat sama persis dengan aslinya, dengan atap runcing khas wilayah ini. Jangan lupa untuk mengambil gambar saat di sini. Bangunannya unik dan tidak mungkin bisa Anda temukan di tempat lain di Indonesia!
Photo by adinaulanova
Walau kondisinya sudah tidak orisinil, tetapi Istana Pagaruyung ini tetap jadi destinasi favorit yang ramai dikunjungi para traveler.
Istana Pagaruyung Batusangkar
Alamat: Jalan Sultan Alam Bagagarsyah, Batusangkar, Tanah Datar. Koordinat di sini.
Tiket Masuk: Rp7.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak.
Jam Operasional: Senin sampai Minggu, 10.00 – 16.00.
23. Desa tertua di Sumatera Barat: Nagari Pariangan
Jika Anda mencari spot fotografi sempurna, jangan cari ke tempat lain! Terletak di kaki Gunung Merapi, Nagari Pariangan digadang sebagai salah satu desa tercantik di dunia oleh sebuah majalah internasional.
Gelar tersebut tidak berlebihan – dikelilingi pepohonan rindang, ladang pesawahan di sisi lembah, dan Rumah Gadang yang masih terawat apik, desa kecil ini dibangun di atas tanah yang terjal dan hanya memiliki luas 18 km saja. Karena dekat dengan gunung berapi yang masih aktif, ada pemandian air panas terdekat yang dinikmati banyak penduduk setempat untuk bersantai. Ini tempat yang pas untuk beristirahat dan sejenak melupakan beban pikiran Anda!
Photo by hardiadiyatma
Nagari Pariangan juga dianggap jadi desa tertua di Sumatera Barat, karenanya orang menyebut bahwa budaya Minangkabau berasal dari tempat ini. Malahan, ladang sawah yang disebut Sawah Gadang Satampang sekarang dianggap sebagai situs warisan budaya. Konon katanya, di sinilah padi pertama ditanam oleh leluhur mereka.
Satu hal yang pasti, lokasi ini bukan hanya penting dan penuh makna budaya saja, melainkan juga sangat indah dan memesona!
Nagari Pariangan
Cara ke Sana: Dari kota Batusangkar jaraknya masih 13 km lagi untuk sampai di Nagari Pariangan. Koordinat di sini.
24. Seni bela diri tradisional: Kampung Wisata Kubu Gadang
Sama dengan Pacu Jawi, perayaan yang terjadi di Desa Kubu Gadang di Padang Panjang diadakan tepat setelah masa panen. Akan tetapi, alih-alih balap kerbau, bersiaplah menyaksikan penampilan bela diri (yang sama-sama dilakukan di atas lumpur!).
Photo by Adril-Kudri-Z
Meski desa ini dikelola sebaga kampung wisata (terletak 1,5 jam dari Padang), seni bela diri (yang disebut pencak silat) yang diperagakan sangat penting bagi masyarakat asli Minangkabau dan masih dipertunjukkan oleh masyarakat muda setempat yang besar di desa ini.
Photo by Ohelterskelter
Dan hasilnya menarik! Melatih salah satu jenis silat yang disebut Silek Lanyah, para petarung akan saling memukul dan menendang di atas ladang berair yang dipenuhi lumpur.
Photo by Silek Tuo Minangkabau
Pasti keren kalau aksi-aksi keren ini ditampilkan dalam film!
Photo by EJK erisonjkambari
Desa Wisata Kubu Gadang
Lokasi: Jalan H. Miskin, Kelurahan Ekor Lubuk, Padang Panjang Timur
Telepon: 0852 6380 9321